PADANG, – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menerima kunjungan Duta Besar(Dubes) Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, di Istana Gubernuran, Senin (27/6/2022).
Pertemuan keduanya membahas tentang upaya memajukan hubungan bilateral Indonesia-Vietnam dan beberapa potensi kerja sama, khususnya antara Vietnam dengan Provinsi Sumbar.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas kunjungan Dubes Denny ke Sumbar. Sekaligus, ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kedubes di Vietnam untuk mewujudkan kerja sama kota kembar atai Sister City antara Kota Padang dengan Provinsi Ba Ria Vung Tau, Vietnam
Siter City antara Kota Padang dan Ba Ria Vung Tau telah terjalin sejak tahun 2016 silam, saat Mahyeldi menjabat Wali Kota Padang.
Baca juga:
Pengusaha Diajak Ngupi Indah di MPP Padang
|
Alasan kuat kerja sama Sister City adalah banyaknya kesamaan kedua daerah. Di antaranya sama-sama memiliki pelabuhan dan potensi perikanan yang besar. Selain perikanan, beberapa bidang yang menjadi bagian dari kerja sama, antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan, pendidikan, pariwisata, dan budaya.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan, di bidang pendidikan terdapat empat rencana yang akan dikerjasamakan yaitu studi banding guru antarkedua daerah dan saling tukar pengetahuan.
“Harapannya antara Ba Ria Vung Tau dan Kota Padang dapat bertukar pikiran terkait sistem pengajaran bagi SD dan SMP, serta sharingpengetahuan terkait SDM, termasuk juga pertukaran pelajar di bidang perhotelan dan teknik, ” ujar Mahyeldi.
Sementara kerja sama di bidang sektor perikanan adalah tukar pengalaman terkait teknologi pengemasan hasil perikanan, pengolahan, serta pengawetan hasil perikanan.
“Termasuk bagaimana mengatur pengemasan aktivitas kelautan dan perikanan serta sharing teknologi terkait pembibitan teripang, ” ulas Mahyeldi.
Menurut Denny, Indonesia memiliki banyak provinsi yang siap menjalin kerja sama internasional salah satunya adalah Sumbar. Selain kerja sama melalui berbagai sektor, Denny menyebut, perlu adanya kolaborasi potensi sumber daya manusia (SDM) dengan perguruan tinggi melalui kekuatan penelitian dikaitkan dengan industri.
Sehingga, nantinya Sumbar bisa memajukan industri yang memiliki daya saing tinggi.
“Jadi, kita harus bisa menguasai produk-produk bernilai memajukan industri di Sumbar, ” terangnya.
Denny juga mengatakan, dibutuhkan kerja sama di bidang pendidikan, kerja sama ini erat kaitannya dengan riset dan inovasi. Tentunya riset dan inovasi tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
“Namun, kita belum memiliki ekosistem yang lengkap akan inovasi itu sendiri. Di mana ekosistem yang lengkap bisa terbentuk kalau sudah ada kemitraan 3 pihak yang kuat, triple helix, yaitu kerja sama antara pemerintah daerah, kampus dan, industri harus lebih digalakkan lagi, ” katanya.
Seperti diketahui triple helix adalah gambaran kemitraan antara dunia penelitian (akademisi), dunia swasta (usaha) sebagai pihak yang memanfaatkan hasil penelitian, dan pemerintah yang memfasilitasi inovasi. (**)