SUMBAR, - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyampaikan jelang pembukaan rute penerbangan luar negeri melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM), pemerintah harus bersiap sambil terus mengawasi keberadaan orang asing, melalui peningkatan intensitas koordinasi dan soliditas lintas sektor terkait.
Hal itu diingatkan Wagub Audy dalam rapat koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) yang diadakan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Sumatra Barat (Sumbar) di Pangeran Beach Hotel Padang, Senin (13/6/2022).
“Meski Covid-19 mulai melandai, tapi kewaspadaan tetap harus kita jaga, apalagi saat ini kedatangan wisatawan asing melalui jalur domestik sudah semakin sering kita jumpai, ” kata Wagub Audy.
Wagub Audy menerangkan, menuju Visit Beautiful West Sumatra 2023, ke depan akan semakin banyak turis asing yang datang ke Sumbar. Terutama setelah rute penerbangan internasional yang dimulai melalui rute Kuala Lumpur-Padang disetujui.
“Sebelumnya memang sudah dapat izin, tapi baru untuk haji, untuk selain dari itu pengajuan izin untuk membuka entry pointsedang diproses. Kita sudah komunikasikan juga dengan Kemenkomarves, Kemenhub, Kumham, BNN dan kementerian terkait lainnya, ” ujar Audy.
Berkaitan dengan itu, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumbar, R. Andika Dwi Prasetya menyampaikan, pengajuan entry point tersebut saat ini sudah diproses di Dirjen Imigrasi dan sedang dalam pembahasan dengan BNPB. Sejalan dengan pengajuan yang tengah diproses, ia juga mengatakan jajaran imigrasi Kanwil Kemenkum HAM Sumbar bersama tim PORA terus meningkatkan komitmen terhadap pengawasan orang asing.
“Jajaran Imigrasi Kanwil Sumbar terus meningkatkan komitmen UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, dengan prinsip orang asing harus terus berada dibawah pengendalian dan pengawasan melalui kolaborasi dengan sesama pengemban amanat UU tersebut, ” kata Andika.
Lebih lanjut Andika menjelaskan saat ini terdapat 635 orang asing di Sumatra Barat, sebanyak 475 orang berada di Kota Padang dan 160 orang di Kabupaten Agam.
Rapat koordinasi Tim PORA menjadi momentum penyamaan persepsi dan saling berbagi informasi lintas sektor. Ia berharap Tim PORA Sumbar dapat memastikan kehadiran orang asing memberikan dampak positif, serta terus mengamankan daerah dari dampak negatif keberadaan orang asing.
“Mudah-mudahan keberadaan orang asing bisa membawa manfaat. Bila dalam dua tahun terakhir, konsentrasi pengawasan kita untuk menghadapi problem global Covid-19, Insya Allah ke depan kita mulai bergerak agar bagaimana kedatangan orang asing dapat membantu menggerakkan roda ekonomi, terutama melalui investasi dan pariwisata di Sumatra Barat” lanjut Andikan.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri 27 perwakilan stakeholder Ttm pengawasan orang asing, terdiri dari Kumham, perwakilan Polda Sumbar, Badan Intelijen Daerah, Kejaksaan Tinggi, BNN, Korem 032/Wbr, Lantamal II, Lanud Sutan Sjahrir, Kesbangpol, dan instansi lainnya.
Selain penerbangan luar negeri rute Kuala Lumpur-Padang, pemerintah juga mendorong maskapai untuk kembali membuka jalur penerbangan domestik yang sebelumnya ditutup akibat pandemi Covid-19, seperti Yogyakarta dan Bandung, agar semakin banyak titik masuk kedatangan menuju Sumatra Barat. (***)